Pelayanan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan 2

1Kor.9.22 – Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. *Pelayanan sebagai tindakan penyembahan kepada Tuhan* Ada sebuah percakapan dalam kitab suci di mana Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang seorang Tuan yang memberikan talenta kepada hamba-hambanya sebelum ia pergi, ketika ia kembali, kitab suci mencatat satu hamba tertentu yang menyembunyikan talenta yang diberikan kepadanya dan ketika tuan itu kembali, ia telah menyimpannya dengan aman untuknya. Menurut kebijaksanaan umum, Anda akan berpikir ia melakukan salah satu hal yang benar tetapi di hadapan tuan itu tindakan itu sama sekali tidak menyenangkan. Orang-orang kudus, ketika berbicara tentang pelayanan, tujuan akhir dari kerja keras kita adalah agar Tuhan dimuliakan. Ia senang ketika kehendak-Nya ditafsirkan di bumi. Dalam kitab suci tema kita, Paulus mengatakan bahwa ia telah menjadi segala-galanya bagi semua orang dan perenungan yang ada dalam hatinya untuk menjadi segala-galanya adalah bahwa dengan segala cara ia dapat memenangkan mereka kepada Iman kepada Yesus Kristus. Kesadaran yang selalu kita bawa saat kita melayani sangat penting karena ini bukan tentang berapa banyak kursi yang Anda bersihkan sebagai pengantar di gereja, penyembahan adalah tentang bagaimana Anda menghargai celaan Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar daripada kesenangan di sekitar Anda saat Anda melayani. Akhir dari pelayanan kita harus menjadi penyembahan kepada Tuhan, begitulah cara Tuhan memanggil kita untuk mewakili Dia di generasi kita; ini adalah pikiran yang dimiliki oleh para penatalayan yang setia, pikiran yang sama ada di dalam Tuhan kita Yesus ketika Dia berjalan di muka bumi (Flp. 2: 5-8). Inilah yang menjaga kita agar tetap terbangun dengan pikiran tujuan mengetahui bahwa kecukupan adalah milik Tuhan. Di mana penyembahan dilakukan, altar dibangun; banyak yang melayani dalam pelayanan dan tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan karena bagi mereka pelayanan hanyalah kesempatan untuk menyenangkan Tuhan, orang-orang kudus, kita melayani Tuhan yang sudah senang dengan kita tetapi mencari kesetiaan dalam pekerjaan kita. *haleluya!!* *Pelajaran lebih lanjut* Ibrani 11:24-26, Filipi 2:5-8, 1Korintus 9:24-25 *Nugget:* Orang-orang kudus, ketika berbicara tentang pelayanan, tujuan dari kerja keras kita adalah agar Allah dimuliakan. Ia senang ketika kehendak-Nya ditafsirkan di bumi *Doa* Bapa yang pengasih, aku berterima kasih atas kebenaran-Mu, ujilah motif hatiku saat aku melayani dan sesuaikan dengan kehendak-Mu, melalui roh-Mu di dalamku, aku bertambah dalam hikmat ini. Dalam nama Yesus, Amin!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *