“Siapakah *hamba yang setia dan bijaksana*, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?” — Matius 24:45 (KJV) *Hamba yang bijaksana* . Dalam pelayanan kita kepada Tuhan, karakter dan cara pelayanan kita menentukan apakah kita bijaksana dalam melakukan Bisnis Bapa atau bodoh. Yesus tidak sekali pun menggambarkan bahwa meskipun ada hamba di Rumah Bapa-Nya, ada orang-orang yang bijaksana dan bodoh juga. [Matius 25: 1-13, Matius 24: 45-51, ] Apa yang membuat seorang hamba bijaksana menurut Yesus, adalah bersikap hati-hati terhadap kepulangan tuannya dan berbuah dalam apa yang diberikan kepadanya. Ciri-ciri menjadi hamba yang bodoh adalah: memiliki pikiran bahwa tuanmu tidak akan kembali, kehilangan akuntabilitas atas hal-hal yang berada di bawah pengelolaanmu dan gagal menghasilkan buah dari apa yang telah Tuhan berikan kepadamu. [Mazmur 90:12], doa untuk belajar menghitung hari-hari kita, adalah doa seorang hamba yang bijaksana. Kita bijaksana dalam pelayanan ketika kita menjadikan lebih banyak murid, ini adalah perkalian yang dituntut dari kita. [Matius 25:14-]: hamba-hamba yang bijaksana memperdagangkan talenta yang mereka miliki dan memperbanyaknya, karena inilah yang mendatangkan pahala di Kerajaan Allah. Oleh karena itu, setiap hari kita berjalan dengan kesadaran akan fakta bahwa kedatangan Sang Guru sudah dekat (tidak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa Ia akan menunda lebih lama) dan ini kita tahu bahwa karunia (talenta) apa pun yang diberikan kepada kita, kita terikat untuk memenangkan lebih banyak jiwa dan memuridkan mereka, karena ini adalah menjadi bijaksana dalam pelayanan kepada Allah. Haleluya! *Pelajaran lebih lanjut*: Matius 24:45-51 Matius 25 Mazmur 90:12. *Nugget*: Apa yang membuat seorang hamba bijaksana menurut Yesus, adalah menjadi berhati-hati terhadap kedatangan tuannya dan berbuah dalam apa yang diberikan kepadanya. *Pengakuan*: Saya tidak malas dalam berbisnis, karena saya berdagang dengan apa yang diberikan tuan saya dan menghasilkan buah bagi Kemuliaan nama-Nya. Perbuatan saya adalah perbuatan yang mengingat balasan dari pemberi upah saya, Amin.
Leave a Reply