Gaya hidup Kristen

“Karena kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita, hiduplah di dalam Dia.” — Kolose 2:6 (TB) *Gaya hidup Kristen* Bagaimana kita menerima Kristus? Kita mendengar Injil keselamatan, mengakui bahwa dengan perbuatan baik kita tidak dapat memenuhi kebenaran, dan dengan iman di hati kita, kita mengakui dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan. [Roma 10:8-10]. Melalui iman kepada kebenaran Allah, kita dibenarkan sebelumnya. Oleh karena itu Paulus menyerukan agar kita menerima Kristus (dengan iman), janganlah kita menerapkan persyaratan lain pada gaya hidup Kristen kita, tetapi Iman yang sama itulah yang harus kita gunakan untuk bertumbuh di dalam Allah. Paulus berkali-kali menegur gereja-gereja, karena telah berusaha membangun kekristenan mereka melalui perbuatan, meskipun telah memulainya dengan iman dan kasih karunia. Ini adalah masalah umum yang kita hadapi saat ini, sama seperti gereja-gereja tersebut, setelah menerima Kristus dengan iman, kita terus percaya bahwa sekarang kita harus mengerjakan keselamatan kita melalui perbuatan baik kita agar kita layak di hadapan Allah. Paulus menyebut ini sebagai kebodohan! [Galatia 3:1-3]. Oleh karena itu gaya hidup Kristen harus dibangun di atas kasih karunia dan iman Allah yang tidak layak diterima, ini adalah cara kita menyenangkan Allah. Iman yang sama dengan yang kita akui kepada Yesus adalah Iman yang sama yang kita gunakan untuk mengakses kesembuhan, penyediaan ilahi, kemakmuran ilahi dan semua kebutuhan kita. Kehendak Allah adalah agar kita tidak melihat pada apa yang telah kita lakukan tetapi apa yang telah Dia lakukan, ini adalah gaya hidup kita dan ini adalah perjalanan kita di dalam Kristus. Haleluya! *Pelajaran lebih lanjut* Roma 10:3-10. Galatia 3:1-5. Kolose 2:6-8. *Nugget* Gaya hidup Kristen harus dibangun di atas kasih karunia dan iman Allah yang tidak layak diterima. *Pengakuan* Saya adalah produk iman, oleh karena itu dengan pemahaman ini saya menjadi besar di dalam Allah, mengetahui bahwa pertumbuhan saya dan pembukaan hal-hal besar di dalam Dia, bukanlah oleh pekerjaan saya tetapi kebenaran-Nya di dalam saya. Amin.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *