*Markus 11:14 (TB);* Jawab Yesus kepadanya: “Tidak seorang pun akan makan buahmu selama-lamanya.” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya. *KEKUASAAN MANUSIA BARU* Ayat Alkitab tema kita mengajarkan bahwa Yesus MENJAWAB pohon ara, dengan asumsi bahwa pohon itu pasti telah mengatakan sesuatu kepada-Nya. Pertanyaan bagi para pelajar Roh adalah, apa yang dikatakan pohon itu? Pohon ini memandang Yesus dan menganggap-Nya sebagai manusia biasa yang tunduk pada musim dan waktu di bumi. Intinya, pohon itu meyakinkan-Nya bahwa sebagai manusia fana, Ia harus menunggu seperti yang dilakukan semua manusia berdosa lainnya untuk musim ketika buah akan muncul di cabang-cabangnya. Ini merupakan penghinaan terhadap Allah dalam daging; pribadi yang tidak fana yang tidak mengenal dosa dan karenanya tidak tunduk pada hukum-hukum dunia yang berdosa. Sebagai tanggapan, Ia mengutuknya. Sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, Anda telah mengenakan Kristus dan menyandang identitas-Nya dalam segala hal. Tidak ada ciptaan yang berhak menundukkan Anda pada hukum-hukum manusia yang berdosa. Melalui bagian Kitab Suci ini, Tuhan telah memberikan Anda otoritas untuk memerintahkan penyediaan dari berbagai hal terlepas dari musim duniawi mereka. Kesaksian Anda sebagaimana dinyatakan dalam Ayub 22:29, “Ketika manusia direndahkan, maka engkau akan berkata, ada yang terangkat ….” Ketika musim kekurangan duniawi, Anda memerintahkan kelimpahan. Haleluya! *PELAJARAN LANJUTAN:* Ayub 22:29, Mazmur 1:3 *NUGGET EMAS:* Sebagai ciptaan baru, Anda telah mengenakan Kristus dan menanggung identitas-Nya dalam segala hal. Tidak ada yang diciptakan memiliki hak untuk menundukkan Anda pada hukum manusia yang jatuh. *DOA:* Tuhanku, aku berterima kasih atas kebenaran ini. Terima kasih atas kuasa dan kasih karunia untuk memerintahkan kelimpahan. Aku memiliki sifat Tuhan dan hidup dalam kesadarannya setiap hari. Segala sesuatu yang aku tuju melihat Tuhan di dalam diriku dan menanggapi kehidupan Tuhan. Karena kebenaran ini, kekurangan dan kekurangan jauh dariku, dalam nama Yesus, Amin.
Leave a Reply