“Mereka yang berada di atas batu karang itu ialah mereka yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja, tetapi dalam masa pencobaan mereka murtad.” — Lukas 8:13 (TB) Tanggapan terhadap firman Tuhan. Sering kali dalam persekutuan dan gereja kita menerima pesan-pesan yang kuat, berdampak, dan mengubah hidup melalui firman Tuhan yang dibagikan. Kita sering kali meninggalkan persekutuan ini dengan keyakinan bahwa Tuhan bersama kita, kita menang di dalam Kristus dan semua hal baik yang telah kita pelajari, tetapi sayangnya, hanya sedikit yang melihat hasil dari apa yang mereka dengar. Mengapa? Tanggapan kita terhadapnya! firman Tuhan datang lebih sering dan kita gembira, kita bersukacita, dan beberapa bahkan membuat melodi dari khotbah-khotbah itu. Tetapi yang harus kita ketahui adalah bahwa firman Tuhan tidak ditujukan untuk menenangkan emosi kita seperti pertandingan sepak bola, tidak! Bukan untuk kita berteriak Haleluya, Kemuliaan, kemuliaan, dan menari, kata Yesus (Lukas 8:13); inilah alasan mengapa firman ini tidak berakar di dalam diri kita: kita berhenti pada kegembiraan! Firman Tuhan memiliki tujuan yang melekat padanya dan kita hanya melihat hasilnya ketika itu berakar di dalam diri kita. Kita harus menerima firman ini dan mencampurnya dengan iman, merenungkannya setiap hari dan berdoa di dalamnya; Yosua 1:8, mengatakan dengan ini engkau akan membuat jalanmu makmur dan menjadi sukses. Haleluya! Satu-satunya cara kita akan menang atas godaan hidup, adalah jika kuasa transformatif yang datang dengan firman Tuhan ini telah berakar di dalam kita, untuk menjadikan kita Pria dan Wanita Tuhan yang kemenangannya adalah hal yang wajar bukan mukjizat! *Pelajaran lebih lanjut*: Yosua 1:8 1 Timotius 4:15. *Nugget*: Firman Tuhan tidak ditujukan untuk menenangkan emosi kita seperti pertandingan sepak bola! Kita harus menerimanya dengan iman, meditasi dan doa. *Pengakuan*: Saya tidak kehilangan kuasa transformasi kehidupan yang datang dengan firman Tuhan. Saya bersukacita karenanya tetapi lebih banyak lagi yang menetapkan hati saya untuk merenungkannya, berdoa dan beriman di dalamnya. Dan keuntunganku nyata bagi semua orang, Kemuliaan!
Leave a Reply