Bacaan Alkitab: 1Raja-raja 22:4-6 (TB)* 4 – Maka bertanyalah ia kepada Yosafat: “Maukah engkau pergi bersama-sama dengan aku berperang melawan Ramot-Gilead?” Yosafat berkata kepada raja Israel: “Aku sama seperti engkau, rakyatku sama seperti rakyatmu, dan kuda-kudaku sama seperti kuda-kudamu.” 5 – Yosafat berkata kepada raja Israel: “Mintalah firman TUHAN pada hari ini.” 6 – Maka raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang, lalu bertanya kepada mereka: “Haruskah aku maju berperang melawan Ramot-Gilead, atau haruskah aku berhenti?” Jawab mereka: “Majulah, sebab TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.” *Tema: Kepalsuan* Kita melihat interaksi antara raja Ahab dari Israel dan raja Yosafat dari Yehuda tentang suatu tempat bernama Ramoth-Gilead yang ingin mereka rebut tetapi mereka malah berperang tetapi sebelum itu mereka harus bertanya kepada Tuhan. Hal ini membuat raja Israel mengumpulkan sekitar empat ratus nabi dan bertanya kepada mereka, ”Haruskah aku pergi berperang melawan Ramoth-Gilead atau haruskah aku menahan diri?” Dan semua berkata, ”Majulah, sebab Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.” Semua pesan dari para nabi menunjukkan kepada raja Israel bahwa mereka akan menang atas raja Yehuda tetapi semua nabi menyampaikan firman palsu di hadapan raja, perkataan mereka bukanlah kebenaran tetapi membawa kepada kehancuran raja. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus mampu membedakan apa yang baik atau yang jahat karena ketika kita bertumbuh dalam kehidupan Kristen kita, kita akan menjumpai banyak hal yang tampaknya baik tetapi sebenarnya membawa kita kepada kehancuran. Kita harus waspada terhadap nabi-nabi palsu, guru-guru yang akan datang atas nama Tuhan namun mereka menyampaikan hal-hal yang tidak benar. *Pelajaran lebih lanjut* *1 Raja-raja 22:1-12* *Nugget* Sebagai anak-anak Tuhan kita harus mampu membedakan apa yang baik atau yang jahat karena saat kita bertumbuh dalam kehidupan Kristen kita, kita akan menghadapi banyak hal yang tampaknya baik tetapi itu menuntun kita pada kehancuran. *Doa* Bapa yang pengasih, kami bersyukur atas karunia hidup dan kami berdoa agar Engkau selalu membimbing kami dalam hidup kami agar kami dapat membedakan apa yang baik di hadapan-Mu. Amin *Semoga harimu diberkati*
Leave a Reply