TERASING DARI KEHIDUPAN ALLAH II

*Efesus 4:17-18 (TB);* Karena itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia, karena pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. *TERASING DARI HIDUP PERSEMBAHAN DENGAN ALLAH II* Ketika pemahaman orang percaya menjadi gelap, mereka terasing dari hidup persekutuan dengan Allah karena kebodohan yang ada di dalam mereka, karena kekerasan hati mereka. Dengan kata lain, hidup persekutuan dengan Allah masih ada, tetapi mereka terasing darinya karena kebodohan, yang merujuk pada pikiran. Di sinilah kebanyakan orang Kristen menjalani hidup mereka terpisah dari hidup persekutuan dengan Allah di dalam, karena ketidaktahuan mereka sendiri akan kebenaran rohani. Dalam Firman-Nya, Allah menyatakan bahwa oleh bilur-bilur-Nya, Anda telah disembuhkan (1 Petrus 2:24). Anda melihat diri Anda sendiri dan bertanya, “Apakah tumor kanker itu sudah hilang?” Masih merasakan sakit, terkuras emosi, dan takut, Anda melanjutkan, “Tuhan berkata saya sudah sembuh.” Dengan mengadopsi sikap itu, Anda telah membiarkan kelima indra Anda mendominasi Anda lebih dari Firman Tuhan. Kuasa yang sama yang membangkitkan Yesus dari kematian ada di dalam diri Anda, tetapi Anda tidak mempercayainya. Anda membiarkan pikiran Anda dikendalikan oleh apa yang dilihatnya di alam fisik lebih dari alam spiritual. Oleh karena itu, meskipun Anda memiliki kehidupan kebangkitan Tuhan dalam roh Anda, itu tidak akan terwujud di alam fisik karena Anda berpikiran duniawi, yang sama dengan kematian. Dalam Efesus 4:19, berbicara tentang orang percaya, yang telah meninggalkan perasaan telah menyerahkan diri mereka kepada hawa nafsu [dikendalikan oleh apa yang Anda rasakan], untuk mengerjakan semua kenajisan dengan keserakahan. Ada jenis perasaan yang saleh. Anda tidak hanya menyangkal bahwa indra Anda ada. Namun, kebanyakan orang telah melampaui sekadar menerima masukan sensorik untuk didominasi olehnya. Mereka telah meninggalkan apa yang Tuhan maksudkan sebagai perasaan dan memasuki hawa nafsu [di mana perasaan menjalankan [hidup bukan Iman] Haleluya! *PELAJARAN LANJUTAN:* Efesus 1:18-20, 2 Korintus 4:18 *NASIHAT:* Perasaan seharusnya menjadi gerbong belakang bukan lokomotif. Perasaan dirancang untuk mengikuti apa yang Anda pikirkan, bukan untuk memimpin jalan. Ketika Anda membiarkan gerbong belakang bertindak seperti lokomotif dalam hidup Anda, Anda akan mendapati diri Anda tidak ke mana-mana atau langsung menuju kehancuran. Hiduplah tanpa perasaan. *DOA:* Bapa yang penuh kasih, saya berterima kasih atas kebenaran ini, yang mengubah hidup saya, mata pengertian saya telah tercerahkan. Saya memilih untuk hidup tanpa perasaan, karena saya hidup dengan Iman, dalam Nama Yesus yang penuh kuasa. *Amin*

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *